A. PENGERTIAN METODA PEMBELAJARAN
Secara umum metoda diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Secara khusus, metoda pembelajaran dapat diartikan sbagai cara atau polayang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pembalajaran pada diri pembelajaran.
B. PRINSIP, TEKNIK, DAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN
1. prinsip psikologis pendidikan
prinsip psikologis pembelajaran digunakan untuk memahami berbagai aspek psikologis pembelajaran yang meliputi; perkembangan intelektual, belajar dilihat dari perubahan perilaku, tingkatan kecerdasan, tingkatan intelektual, dan motivasi dalam belajar.
2. prinsip pedagogis dalam pembelajaran
prinsip pedagogis atau prinsip pembelajaran yang dimaksud meliputi berbagai teori dan pendekatan pembalajaran
3. teknik komunikasi dalam pembelajaran
teknik komunilksai dalam pembelajaran adalah bagaimana menyampaikan pesan atau materi pembelajaran serta bagaimana mengembangkan dialog antara guru dan murid atau sesama murid secara efektif. Ini terkait dengan pengemasan, pengiriman, media, gangguan, penerimaan, interpretasi, danpak dan umpan balik.
4. manajemen pembelajaran
teknik pengelolaan atau atau manajemen pembelajaran terkait dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian dalam pembelajaran.
C. BERBAGAI METODA PEMBELAJARAN
Banyak metoda pembelajaran yang dapat digunakan, tetapi ada sejumlah metoda pembelajaran yang mendasar, sedangkan selebihnya adalah kombinasi atau modifikasi dari metoda dasar tersebut. Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas berbagai metoda pembelajaran dasar yaitu; metoda ceramah, metoda Tanya jawab, metoda diskusi, metoda peragaan, dan metoda pembelajaran keterampilan atau praktek.
1. Metoda Ceramah
a. Cirinya
Dalam metoda ceramah guru menyampaikan materi secara oral atau lisan dan siswa atau pembelajar mendengarkan, mencatat, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan di evaluasi.
b. Keunggulan metoda ceramah
1) dapat digunakan untuk mengajar siswa dalam jumlah yang banyak secara bersamaan.
2) Tujuan pembelajaran dapat didefinisikan dengan mudah
3) Pengajar dapat mengendalikan isi, arah, dan kecepatan pembelajaran karena inisiatif terutama terletak padanya.
4) Ceramah yang inspiratif dapat menstimulasi siswa untuk belajar lebih lanjut secara mandiri.
c. Kelemahan metoda ceramah
1) rumusan tujuan instruksional yang sesuai hanya sampai dengan dengan tingkat comprehension.
2) Hanya cocok untuk kemampuan kognitif
3) Komunikasi cenderung satu arah (one way).
4) Sangat bergantung pada kemampuan komunikasi verbal penyaji.
5) Ceramah yang kurang inspiratif akan menurunkan antusias belajar peserta.
d. Langkah-langkah menggunakan metoda ceramah
Unutk menyelenggarakan pembelajaran dengan metoda ceramah secara efektif, Christie menyarankan agar melakukan 3P yaitu; Plan, Prepare, dan Present.
1) plan (perencanaan)
i) pelajari standar kompetensi lulusan dan standar isi dari topik yang akan diajarkan sebagaimana ttermuat dalam krikiulum dan silabus.
ii) Lakukan studi kepustakaan untuk menyiapkan bahan ajar yang akan digunakan.
iii) Buatlah RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) yang meliputi;
§ Tujuan pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi yang akan dikuasaioleh siswa
§ Langkah-langkah dan kegiatan pembelajaran
§ Metoda
§ Alat dan media yang digunakan
§ Alokasi waktu
§ Evaluasi dan penutup
2) Prepare (persiapan)
Menyiapkan fasilitas pembelajaran yang meliputi:
i) ruangan termasuk meubelair, posisi duduk siswa, penerangan, dan aliran udara
ii) peralatan praktik atau peragaan jika diperlukan
iii) peralatan media baik perangkat keras maupun perangkat lunak
iv) pengeras suara jika diperlukan
v) Hand Out atau bahan ajar.
3) Present (penyajian)
penyajan materi ini terdiri dari 3 (tiga) langkah utama yakni:
i) Pembukaan yang terdiri dari pengkondisian siswa untuk memasuki suasan belajar dengan menyampaikan salam dan tujuan pembelajaran misalnya atau menyampaikan isi atau statistic yang terkait.
ii) Pengembangan yang diisi dengan penyajian materi secar lisan didukung oleh penggunaan media. Hal lain yang perlu dilakukan dalam ceramah adalah mengatur irama suara (volume, nada, dan kecepatan), kontak mata, gerakan tubuh dan perpindahan posisi berdiri untuk menghidupkan suasana pembelajaran. Sampaikan faktor kejutan baik isi materi atau metodayang digunakan yang untuk menjadi perhatian khusus bagi siswa.
iii) Evaluasi dan penutup yang dapat dilakukan dengan membuat kesimpulan atau rangkuman materi pembalajaran, pemberian tugas, dan diakhiri dengan menyampaikan terimakasih atas keseriusan siswa dalm pembelajaran.
2. Metoda Tanya Jawab
a. Cirinya
Materi ajar disampaikan melalui proses Tanya jawab antara guru dengan siswa, dan sesame siswa. Metoda Tanya jawab diadopsi dari metoda yang digunakan oleh Socrates seorang filsuf yunani terkenal yang hidup pada masa sebelum masehi. Socrates meyakini bahwa kebenaran hakiki atau pengetahuan dapat ditemukan dengan mengajukan dan menjawab pertanyaan mendasar atau pertanyaan filosofis dengan benar. Oleh karena itu bertanya secara terprogram disebut “Soctartic Model Of Teaching” atau model mengajar Socrates. Model ini juga dikenal dengan istilah lain yaitu “interactive teaching model”
sejatinya yang dimaksud dengan pertanyaan mendasar adalah pertanyaan 5 W + 1 H yaitu:
1) what (apa atau berapa)
2) why (mengapa)
3) when (kapan)
4) where (dimana)
5) who (siapa)
6) How (bagaimana)
b. Contoh pertanyaan mendasar dalam pembelajaran
1) Apa yang dimaksu dengan informasi?
2) Mengapa panjang besi bertambah ketika suhunya dinaikkan?
3) Kapan bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya?
4) Dimana letak kerajaan majapahit?
5) Siapa yang merancang proses pembelajaran siswa?
6) Bagaimana proses metabolisme dalam tubuh manusia?
c. Keunggulan metoda Tanya jawab
1) Memotivasi siswa untuk mempersiapkan diri dan mengikuti pembelajaran secara aktif.
2) Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan memperkaya pemahaman terhadap materi yang diajarkan
3) Dapat digunakan untuk menguji pengetahuan factual siswa untuk berbagai tingkat kemampuan atau taxonomi untuk semua ranah terutama ranah kognitif
4) Dapat digunakan sebagai alat motivasi ekstrinsik yang akan meningkatkan semangat belajar siswa serta ketertarikannya terhadap materi yang diajarkan.
5) Dapat digunakan untuk mengarahkan hasil belajar yang akan diharapkan akan dicapai oleh siswa karena Tanya jawab akan memfokuskan perhatian siswa pada aspek tertentu materi ppembelajaran.
6) Mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
3. metoda diskusi
a. cirinya
Dalam metoda diskusi proses pembelajaran berlangsung melalui kegiatan berbagi atau “sharing” informasi atau pengetahuan diantara sesame siswa. Dalam metode ini guru berperan sebagai fasiliator dengan memberikan masalah atau topic yang akan dibahas dengan beberapa aturan dasar dalam diskusi. Keberhasilan diskusi diantaranya dapat dilihat dari; partisipasi dan konstribusi peserta, keterlibatan serta kelancaran jalannya didkusi, dan tercapainya tyjuan diskusi yang tercermin dari produktivitas diskusi.
b. Keunggulan Metoda Diskusi
1) Menumbuhkan sikap ilmiah dan jiwa demokratis
2) Tergalinya gagasan-gagasan baru yang memperkaya dan memperluas pemahaman siswa terhadap materi yang dibahas.
3) Menciptakan suasana belajar yang partisipatif dan interaktif.
c. Kelemahan Metoda Diskusi
1) Pembicaraan dalam diskusi bisa keluar dari jalur atau batasan topik yang sedang dibahas.
2) Pengajuan pendapat didominasi oleh siswa yang lebih siap, lebih menguasai materi atau oleh siswa yang memiliki kebiasaan mendominasi pembicaraan.
3) Diskusi melebihi waktu yang ditentukan atau diskusi tidak mencapai hasil yang diharapkan ketika batas waktu talah tiba.
4) Ketika semua peserta diskusi tidak siap atau ada dua pihak yang saling mempertahankan pendapatnya, diskusi akan mengalami kebuntuan atau “dead-lock” dan tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
4. metoda peragaan atau demonstrasi
a. Cirinya:
Metoda peragaan dapat digunakan sebagai bagian dari pembelajaran teori maupun praktek. Padan kata pergerakan dalam bahasa Inggris adalah demonstrate. Sekalipun kedua kata tersebut secara umum dapat diartiakan sebagai memperlihatkan, tetapi dalam konteks pembelajaran peragaan atau demonstrasi tidak berarti sekedar memperlihatkan tetepi lebih dari itu peragaan diartikan sebagai membimbing dengan cara memperlihatkan Lngkah-langkah atau menguraiakn rincian dari suatu proses. Lebih sederhana dari peragaan adalah showring atau memperlihatkanbentuk dan penampilan secara sepintas.
b. Keunggulan Metoda Peragaan
1) Dalam pembelajaran teori, peragaan akan memberikan pemahaman yang lebih konkrit tentang bagian suatu objek atau langkah-langkah suatu proses.
2) Dalam pembelajaran praktek, peragaan atau demonstrasi akan menuntun siswa menguasai keterampilan tertentu secara lebih mudah dan sistematis termasuk mengingat langkah-langkah kunci yang harus dikuasai oleh siswa.
c. Kelemahan Metoda Peragaan
1) Memerlukan waktu persiapan dan pelaksnaan lebih banyak.
2) Membutuhkan peralatan dan kadangkala mahal atau tidak dimiliki oleh sekolah.
3) Agar efektif, peragaan harus dilakukan secara berulang dan dalam kelompok yang kecil agar semua siswa mendapat kesempatan untuk memprhatikan dan memainkan peran.
5. metoda bermain peran
a. Gambaran Umum
Pengalaman sebagai guru dan penatar menunjukkan bahwa metoda pembelajaran bermain peran atau “role play” adalah metoda yang sangat efektif digunakan untuk mensimulasikan keadaan nyata.
b. Keunggulan Metoda Bermain Peran
1) Mampu melatih kompetensi siswa dalam melakukan kegiatan praktis yang mendekati keadaan yang sebenarnya (real situation) , sehingga sangat cocok digunakan dalam pelatihan pembekalan petugas atau pekerja.
2) Metoda bermain peran yang dirancang secara cermat dan mendekati kgiatan yang sebenarnya serta dilaksanakan dengan serius akan menciptakan suasana belaja PAKEM.
3) Jika suasana pembelajaran dilaksanakan secara serius dan mampu menghadirkan suasana yang mendekati keadaan sebenarnya, maka penggunaan metoda permainan peran sangat efektif dalam mengajarkan ranah afektif atau sikap.
c. Kelemahan Metoda Bermain Peran
1) Tidak semua guru menguasai kompetensi yang akan disimulasikan sehingga jika dipaksakan menerapkan metoda bermain peran, maka simulasi tidak mewakili kondisi nyata.
2) Tidak semua guru memiliki kompetensi merancang kegiatan simulasi.
3) Memerlukan persiapan yang matang serta membutuhkan banyak waktu dan sumberdaya lainnya.
4) Jika scenario pembelajaran tidak dirancang dengan cermat dan tidak dilaksanakan dengan serius justru akan menjadi kegiatan yang sis-sia dan perubahan dalam ketiga ranah perilaku tidak akan tercapai.
5) Bisa terjadi demotivasi dalam diri siswa yang kurang berperan dalam kegiatan tersebut atau memainkan peran yang kurang disukainya.
6) Jika waktu terbatas , tidak seluruh scenario pembelajaran dapat dituntaskan sehingga tidak semua kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa dapat tercapai.
6. metoda pembelajaran praktek
a. Gambaran umum
Terutama dalam pendidikan kejuruan, pendidikan profesi, dan diklat (pendidikan dan pelatihan) keterampilan perlu dilakukan pengajaran praktek. Pengajaran praktek ditinjau dari lokasi pembelajarannya dapat dibedakan atas : pengajaran praktek di bengkel atau labiratorium dan pengajaran praktek di lapangan atau lokasi pekerjaan.
b. Keunggulan Metoda Pembelajaran Praktek
1) Diperolehnya perubahan perilaku ranah psikomotor dalam bentuk ketermpilan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tuntunan profesinya kelak.
2) Mempermudah dan memperdalam pemahaman tentang berbagai teori yang terkait denangn praktek yang sedang dikerjakannya.
3) Meningkatkan motivasi dan gairah belajar siswa karena pekerjaan yang dilakukan memberikan tantangan baru baginya
4) Meningkatkan k.eprcayaan diri siswa tentang profesionalisme yang dimilikinya.
c. Kelemahan Metoda Pembelajaran Praktek
1) Memerlukan persiapan yang matang meliputi kegiatan dan peralatan yang diperlukan.
2) Siswa memberikan waktu yang relative lama untuk mencapai kompetensi standar yang diperlukan dilapangan kerja sebenarnya.
3) Memerlukan biaya yang tinggi untuk pengadaan bahan dan peralatan praktek.
4) Membutuhkan biaya yang tinggi untuk pengoperasian serta pemeliharaan peralatan praktek.
5) Memerlukan guru yang benar-benar terampil dalam melakukan pekerjaan yang akan dipraktekkan oleh siswa.
6) Tingginya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja mengingat siswa belum berpengalaman dan belum terampil dalam menggunakan peralatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar