Media Pembelajaran Dan Jenis-Jenisnya

A.    PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kata media berasal dari bentuk jamakkata medium yang secara harfiah artinya perantara atau pengantar. Gagne (2006: 14) mengemukakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Istilah media dalam bidang pembelajaran disebut juga media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar siswa, hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 2) tentang pemanfaatan media pengajaran dalam proses belajar siswa, sebagai berikut:
•    Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
•    Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
•    Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal  melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam pelajaran.
•    Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang efektif dan efisien. Pada proses belajar mengajar guru harus mempunyai keahlian dalam menggunakan berbagai macam media pembelajaran, terutama media yang digunakan dalam proses mengajarnya, sehingga materi ataupun pesan yang disampaikan akan tersalurkan dengan baik pula.

B.    CIRI-CIRI MEDIA PEMBELAJARAN
Ciri-ciri umum media pembelajaran
1.    Media pembelajaran identik dengan alat peraga langsung dan tidak langsung.
2.    Media pembelajaran digunakan dlm proses komunikasi instruksional.
3.    Media pembelajaran merupakan alat yg efektif dalam instruksional.
4.    Media pembelajaran memiliki muatan normatif bagi kepentingan pendidikan.
5.    Media pembelajaran erat kaitannya dgn metode mengajar khususnya maupun komponen-komponen sistem instruksional lainnya.
6.    Sumber belajar dikatakan alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya se bagai alat bantu saja.
7.    Dikatakan media jika ia merupakan bagian integral dari seluruh kegiatan belajar & ada pembagian tanggung jawab antara guru & sumber lain.
8.    Dengan demikian perbedaan antara media dan alat peraga terletak pada fungsinya bukan pada substansinya.

Ciri-ciri khusus media pembelajaran
Ciri-ciri khusus media pembelajaran berbeda menurut tujuan dan pengelompokanya. Ciri-ciri media dapat di lihat menurut kemampuanya membangkitkan rangsangan pada indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Maka ciri-ciri umum media pembelajaran adalah bahwa media itu dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera. Di samping itu ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasaranya, dan kontrol oleh pemakai.
Tiap-tiap media mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh pemakainya. Dalam memilih media, orang perlu memperhatikan tiga hal, yaitu :
1.    Kejelasan maksud dan tujuan pemelihian tersebut
2.    Sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih
3.    Adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan akan adanya alternatif-alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan.
Gerald dan Ely (Arsyad, 2004 : 12) mengemukakan tiga ciri media  yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dalam pembelajaran, yang dapat dilakukan media dalam membantu seorang guru menjelaskan atau menerangkan sebuah materi pelajaran. Ciri-ciri tersebut adalah :
a.    Ciri Fiksatif (fixatife property)
Ciri ini mendiskripsikan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Suatu peristiwa atau obyek dapat diurut dan disusun secara sistematis dan kronologis melaui media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu obyek yang telah diambil gambarnya  (direkam) dengan menggunakan kamera atau video kamera dapat direproduksi (dibuat ulang) dengan mudah kapan saja dibutuhkan. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau obyek yang terjadi pada suatu waktu tertentu dapat ditransportasikan tanpa mengenal waktu, karena telah diabadikan melalui rekaman.

Ciri-ciri yang sangat penting bagi guru adalah karena kejadian-kejadian atau obyek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadianaya hanya sekali  (dalam satu dekade atau satu abad) dapat diabadikan dan disusun kembali untuk keperluan suatu pengajaran, gerhana matahari, atau gunung meletus misalnya. Prosedur laboratorium yang rumit dapat direkam dan  diatur untuk kemudian direproduksi kembali ketika dibutuhkan untuk kepentingan pengajaran.  Begitu pula kegiatan peserta didik dapat diabadikan dan direkam untuk kemudian dilakukan proses evaluasi baik oleh peserta didik sendiri secara perorangan maupun secara kelompok.
b.    Ciri Manipulatif (manipulatif property)
Mengubah suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kembali kepada peserta didik dalam waktu yang singkat dengan teknik pengambilan gambar. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu  (metamorfosis kupu-kupu) dapat dipercepat dengan tehnik rekaman fotografi.  Disamping dapat dipercepat suatu kejadian, suatu kejadian dapat juga diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil sustu rekaman video, dengan memanfaatkan fasilitas yang ada pada video. Misalnya reaksi kimia atau untuk mengetahui kebenaran terjadinya pelanggaran dalam suatu permainan sepak bola dapat diamati melalui bantuan kemampuan manipulatif dari media. Demikian pula suatu aksi atau suatu gerakan dapat direkam dengan foto kamera agar bisa diamati atau sekedar dilihat saja.
Pada rekaman gambar hidup seperti film kejadian dapat diputar mundur. Media (rekaman video atau audio) dapat diedit sehingga guru hanya menampilkan bagian-bagian inti atau bagian utama dari keterangan atau kejadian yang sedang dijelaskan oleh guru kepada peserta didiknya, sedangkan bagian-bagian yang tidak begitu diperlukan dapat dipotong atau dilewati dengan menggunakan fasilitas yang ada pada media yang merupakan hasil dari tekhnologi mutakhir.
Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan keseriusan dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan  dalam memanipulasi isi yang ada pada media, semisal jika terjadi kesalahan pemotongan suatu kejadian dalam rekaman video bisa jadi akan menimbulkan salah penafsiran bagi peserta didik yang sedang mendapat tugas untuk melakukan pengamatan terhadap isi dari rekaman video tersebut.
Memanipulasi atau mengubah suatu kejadian atau obyek tertentu dengan memanfaatkan atau dengan cara mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu. Semisal proses penanaman gandum hingga masa panen tiba, kemudian gandum diolah menjadi tepung sebagai bahan baku untuk membuat roti dapat disajikan secara singkat dalam suatu rekaman. Sehingga memiliki nilai efisiensi yang tinggi dan tentunya juga sangat efektif, karena mengamati suatu hal yang nampak tentunya tidak sesulit mengamati hal abstrak.   
c.    Ciri Distributif (distributif property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau suatu informasi untuk ditransformasikan melalui ruangan dan secara bersamaan disajikan kepada peserta didik. Dewasa ini distribusi  media tidak terbatas pada satu kelas saja, atau dalam satu lingkup sekolah saja, akan tetapi media pembelajaran seperti kaset rekaman, video, atau disket komputer bisa didistribusikan kemana saja sesuai dengan kebutuhan. Karena media seperti itu merupakan media praktis dengan bobot ringan dan ukurannya juga tidak besar, sehingga ada kemudahan untuk mendistribusikannya ke daerah terpencil sekalipun, tinggal ada atau tidak peralatan pendukung yang digunakan untuk mengoperasikan media tersebut.
Sebuah informasi atau suatu kejadian  yang direkam dalam suatu waktu, bisa diproduksi ulang beberapa kali dan siap untuk digunakan secara bersamaan meskipun dalam tempat yang terpisah. Semisal proses perubahan katak mulai dari telur katak, kemudian berubah menjadi kecebong, dan akhirnya menjadi katak dewasa dapat direkam melalui handycam. Kemudian proses metamorfosa katak yang telah terekam melalui handycam ini dapat digandakan dan disebarluaskan ke seluruh pelosok sekolah yang ada di Indonsia misalnya untuk dijadikan sebagai media yang mempermudah seorang pendidik untuk menyampaikan pengetahuan tentang metamorfosa katak ini kepada para peserta didiknya. Dan informasi yang telah terekam ini juga tidak rusak hanya dalam sekali waktu pemakaian saja kecuali terjadi kerusakan tertentu yang disebabkan oleh hal-hal nonteknis, sehingga ketika diputar ulang dalam waktu dan ruang yang berbeda isinya akan tetap sama.

C.    JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk mengklasifikasikan media pembelajaran. Misalnya mengidentifikasi media pembelajaran berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu suara, visual, dan gerak. Berdasarkan tiga unsur pokok tersebut Bretz (Rahadi, 2003:21) mengklasifikasikan media ke dalam tujuh kelompok, yaitu: media audio, media cetak, media visual diam, media visual gerak, media audio semi gerak, media semi gerak, media audio visual diam, media audio visual gerak.
Anderson (Rahadi, 2003:21) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sebagai berikut:
NO    Golongan Media    Contoh dalam Pembelajaran
1.        Audio    Kaset tape recorder, cd audio, siaran radio, dan telepon atau telewicara.
2.        Cetak     Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar, dan makalah.
3.        Audi-cetak    Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4.        Proyeksi visual diam    Overhead Tranparansi (OHT) dan film bingkai (slide)
5.        Proyeksi audio visual diam    Film bingkai (slide) bersuara
6.    Visual gerak    Film bisu
7.    Audio visual gerak    Film gerak bersuara, VCD, dan televisi
8.    Obyek fisik    Benda nyata, model, spesimen
9.    Manusia dan lingkungan     Guru, Budayawan, Ekonom, Pustakawan, laboratorium, kebun binatang, cagar alam, sungai, hutan, sawah, dan lautan
10.    Komputer     CAI (pembelajaran berbantuan komputer) dan CBI (pembelajaran berbasis komputer)

Klasifikasi berbagai macam media berdasarkan perkembangan teknologi menurut Seel dan Glasgow (Arsyad, 2004: 33) dibagi ke dalam dua kategori luas yaitu: pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir:
a.    Pilihan Media Tradisional:
1.    Visual diam yang diproyeksikan seperti: proyeksi opaque (tidak tembus pandang), proyeksi overhead, slides, filmstrips.
2.    Visual yang tidak diproyeksikan seperti: gambar dan poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papn info, papan-bulu.
3.    Audio seperti rekaman piringan, pita kaset, reel, catridge.
4.    Penyajian multimedia, slide plus suara (tape), multi-image.
5.    Visual dinamis yang diproyeksikan seperti film, televisi, video.
6.    Cetak seperti buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah berkala, lembaran lepas (hand out), koran.
7.    Permainan seperti teka-teki, simulasi, permainan papan.
8.    Realita seperti model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka)

b.    Pilihan Media Teknologi Mutakhir
1.    Media berbasis telekomunikasi seperti telekonferen dan kuliah jarak jauh.
2.    Media berbasis mikroposesor seperti computer-assisted instruction, permainan komputer, sistem tutor inteligen, interaktif, hypermedia, compact (video) disc.
Dari beberapa pengelompokan media tersebut dapat kita ketahui bahwa belum ada media yang mencakup segala aspek, terlebih bagi media yang dimanfaatkan untuk memudahkan penyampaian pesan atau informasi pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar atau sering disebut dengan media pembelajaran. Media pembelajaran yang ada dibuat dan disajikan atas dasar kepentingan-kepentingan tertentu.

Kumpulan Logo Perguruan Tinggi Di Indonesia

Silahkan Sobat Pilih Logo perguruan tinggi yang kalian inginkan, semoga saja sesuai dengan haraan sobat... 
untuk logo yang belum ada, mudah-mudahan nanti bisa kita tampilkan....

Amikom MataramASM MataramAmikom Mataram



UGMUNYUGM



Al-Azhar MataramWidya Gama MalangUniv. Ahmad Dahlan



Apar MataramAMM MataramUNTB


FKIP UnramHukum UnramEkonomi Unram



IKIP MataramUNRAMUNW Mataram



Universitas Terbuka
IPB
Universitas Terbuka

Metode Pembelajaran | Pengertian Dan Macam-Macamnya

A.    PENGERTIAN METODA PEMBELAJARAN

Secara umum metoda diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Secara khusus, metoda pembelajaran dapat diartikan sbagai cara atau polayang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pembalajaran pada diri pembelajaran.

B.     PRINSIP, TEKNIK, DAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN

1.      prinsip psikologis pendidikan

prinsip psikologis pembelajaran digunakan untuk memahami berbagai aspek    psikologis pembelajaran yang meliputi; perkembangan intelektual, belajar dilihat dari perubahan perilaku, tingkatan kecerdasan, tingkatan intelektual, dan motivasi dalam belajar.

2.      prinsip pedagogis dalam pembelajaran

prinsip pedagogis atau prinsip pembelajaran yang dimaksud meliputi berbagai teori dan pendekatan pembalajaran

3.      teknik komunikasi dalam pembelajaran

teknik komunilksai dalam pembelajaran adalah bagaimana menyampaikan pesan atau materi pembelajaran serta bagaimana mengembangkan dialog antara guru dan murid atau sesama murid secara efektif. Ini terkait dengan pengemasan, pengiriman, media, gangguan, penerimaan, interpretasi, danpak dan umpan balik.

4.      manajemen pembelajaran

teknik pengelolaan atau atau manajemen pembelajaran terkait dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian dalam pembelajaran.

C.     BERBAGAI METODA PEMBELAJARAN

Banyak metoda pembelajaran yang dapat digunakan, tetapi ada sejumlah metoda pembelajaran yang mendasar, sedangkan selebihnya adalah kombinasi atau modifikasi dari metoda dasar tersebut. Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas berbagai metoda pembelajaran dasar yaitu; metoda ceramah, metoda Tanya jawab, metoda diskusi, metoda peragaan, dan metoda pembelajaran keterampilan atau praktek.

1.      Metoda Ceramah

a.       Cirinya

Dalam metoda ceramah guru menyampaikan materi secara oral atau lisan dan siswa atau pembelajar mendengarkan, mencatat, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan di evaluasi.

b.      Keunggulan metoda ceramah

1)      dapat digunakan untuk mengajar siswa dalam jumlah yang banyak secara bersamaan.

2)      Tujuan pembelajaran dapat didefinisikan dengan mudah

3)      Pengajar dapat mengendalikan isi, arah, dan kecepatan pembelajaran karena inisiatif terutama terletak padanya.

4)      Ceramah yang inspiratif dapat menstimulasi siswa untuk belajar lebih lanjut secara mandiri.

c.       Kelemahan metoda ceramah

1)      rumusan tujuan instruksional yang sesuai hanya sampai dengan dengan tingkat comprehension.

2)      Hanya cocok untuk kemampuan kognitif

3)      Komunikasi cenderung satu arah (one way).

4)      Sangat bergantung pada kemampuan komunikasi verbal penyaji.

5)      Ceramah yang kurang inspiratif akan menurunkan antusias belajar peserta.

d.      Langkah-langkah menggunakan metoda ceramah

Unutk menyelenggarakan pembelajaran dengan metoda ceramah secara efektif,  Christie menyarankan agar melakukan 3P yaitu; Plan, Prepare, dan Present.

1)      plan (perencanaan)

i)                    pelajari standar kompetensi lulusan dan standar isi dari topik yang akan diajarkan sebagaimana ttermuat dalam krikiulum dan silabus.

ii)                  Lakukan studi kepustakaan untuk menyiapkan bahan ajar yang akan digunakan.

iii)                Buatlah RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) yang meliputi;

§  Tujuan pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi yang akan dikuasaioleh siswa

§  Langkah-langkah dan kegiatan pembelajaran

§  Metoda

§  Alat dan media yang digunakan

§  Alokasi waktu

§  Evaluasi dan penutup

2)      Prepare (persiapan)

Menyiapkan fasilitas pembelajaran yang meliputi:

i)                    ruangan termasuk meubelair, posisi duduk siswa, penerangan, dan aliran udara

ii)                  peralatan praktik atau peragaan jika diperlukan

iii)                peralatan media baik perangkat keras maupun perangkat lunak

iv)                pengeras suara jika diperlukan

v)                  Hand Out atau bahan ajar.

3)      Present (penyajian)

penyajan materi ini terdiri dari 3 (tiga) langkah utama yakni:

i)                    Pembukaan yang terdiri dari pengkondisian siswa untuk memasuki suasan belajar dengan menyampaikan salam dan tujuan pembelajaran misalnya atau menyampaikan isi atau statistic yang terkait.

ii)                  Pengembangan yang diisi dengan penyajian materi secar lisan didukung oleh penggunaan media. Hal lain yang perlu dilakukan dalam ceramah adalah mengatur irama suara (volume, nada, dan kecepatan), kontak mata, gerakan tubuh dan perpindahan posisi berdiri untuk menghidupkan suasana pembelajaran. Sampaikan faktor kejutan baik isi materi atau metodayang digunakan yang untuk menjadi perhatian khusus bagi siswa.

iii)                Evaluasi dan penutup yang dapat dilakukan dengan membuat kesimpulan atau rangkuman materi pembalajaran, pemberian tugas, dan diakhiri dengan menyampaikan terimakasih atas keseriusan siswa dalm pembelajaran.

2.      Metoda Tanya Jawab

a.       Cirinya

Materi ajar disampaikan melalui proses Tanya jawab antara guru dengan siswa, dan sesame siswa. Metoda Tanya jawab diadopsi dari metoda yang digunakan oleh Socrates seorang filsuf yunani terkenal yang hidup pada masa sebelum masehi. Socrates meyakini bahwa kebenaran hakiki atau pengetahuan dapat ditemukan dengan mengajukan dan menjawab pertanyaan mendasar atau pertanyaan filosofis dengan benar. Oleh karena itu bertanya secara terprogram disebut  “Soctartic Model Of Teaching” atau model mengajar Socrates. Model ini juga dikenal dengan istilah lain yaitu “interactive teaching  model”

            sejatinya yang dimaksud dengan pertanyaan mendasar adalah pertanyaan 5 W + 1 H yaitu:

1)      what (apa atau berapa)

2)      why (mengapa)

3)      when (kapan)

4)      where (dimana)

5)      who (siapa)

6)      How (bagaimana)

b.      Contoh pertanyaan mendasar dalam pembelajaran

1)      Apa yang dimaksu dengan informasi?

2)      Mengapa panjang besi bertambah ketika suhunya dinaikkan?

3)      Kapan bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya?

4)      Dimana letak kerajaan majapahit?

5)      Siapa yang merancang proses pembelajaran siswa?

6)      Bagaimana proses metabolisme dalam tubuh manusia?

c.        Keunggulan metoda Tanya jawab

1)      Memotivasi siswa untuk mempersiapkan diri dan mengikuti pembelajaran secara aktif.

2)      Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan memperkaya pemahaman terhadap materi yang diajarkan

3)      Dapat digunakan untuk menguji pengetahuan factual siswa untuk berbagai tingkat kemampuan atau taxonomi untuk semua ranah terutama ranah kognitif

4)      Dapat digunakan sebagai alat motivasi ekstrinsik yang akan meningkatkan semangat belajar siswa serta ketertarikannya terhadap materi yang diajarkan.

5)      Dapat digunakan untuk mengarahkan hasil belajar yang akan diharapkan akan dicapai oleh siswa karena Tanya jawab akan memfokuskan perhatian siswa pada aspek tertentu materi ppembelajaran.

6)      Mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran.



3.      metoda diskusi

a.       cirinya

Dalam metoda diskusi proses pembelajaran berlangsung melalui kegiatan berbagi atau “sharing” informasi atau pengetahuan diantara sesame siswa. Dalam metode ini guru berperan sebagai fasiliator dengan memberikan masalah atau topic yang akan dibahas dengan beberapa aturan dasar dalam diskusi. Keberhasilan diskusi diantaranya dapat dilihat dari; partisipasi dan konstribusi peserta, keterlibatan serta kelancaran jalannya didkusi, dan tercapainya tyjuan diskusi yang tercermin dari produktivitas diskusi.

b.      Keunggulan Metoda Diskusi

1)       Menumbuhkan sikap ilmiah dan jiwa demokratis

2)       Tergalinya gagasan-gagasan baru yang memperkaya dan memperluas  pemahaman siswa terhadap materi yang dibahas.

3)       Menciptakan suasana belajar yang partisipatif  dan interaktif.

c.       Kelemahan Metoda Diskusi

1)      Pembicaraan dalam diskusi bisa keluar dari jalur atau batasan topik yang sedang dibahas.

2)      Pengajuan pendapat didominasi oleh siswa yang lebih siap, lebih menguasai materi atau oleh siswa yang memiliki kebiasaan mendominasi pembicaraan.

3)      Diskusi melebihi waktu yang ditentukan atau diskusi tidak mencapai hasil yang diharapkan ketika batas waktu talah tiba.

4)      Ketika semua peserta diskusi tidak siap atau ada dua pihak yang saling mempertahankan pendapatnya, diskusi akan mengalami kebuntuan atau “dead-lock” dan tidak membuahkan hasil yang diharapkan.



4.      metoda peragaan atau demonstrasi

a.       Cirinya:

Metoda peragaan dapat digunakan sebagai bagian dari pembelajaran teori maupun praktek. Padan kata pergerakan dalam bahasa Inggris adalah demonstrate. Sekalipun kedua kata tersebut secara umum dapat diartiakan sebagai memperlihatkan, tetapi dalam konteks pembelajaran peragaan atau demonstrasi tidak berarti sekedar memperlihatkan tetepi lebih dari itu peragaan diartikan sebagai membimbing dengan cara memperlihatkan Lngkah-langkah atau menguraiakn rincian dari suatu proses. Lebih sederhana dari peragaan adalah showring atau memperlihatkanbentuk dan penampilan secara sepintas.

b.      Keunggulan Metoda Peragaan

1)    Dalam pembelajaran teori, peragaan akan memberikan pemahaman yang lebih konkrit tentang bagian suatu objek atau langkah-langkah suatu proses.

2)    Dalam pembelajaran praktek, peragaan atau demonstrasi akan menuntun siswa menguasai keterampilan tertentu secara lebih mudah dan sistematis termasuk mengingat langkah-langkah kunci yang harus dikuasai oleh siswa.

c.       Kelemahan Metoda Peragaan

1)    Memerlukan waktu persiapan dan pelaksnaan lebih banyak.

2)    Membutuhkan peralatan dan kadangkala mahal atau tidak dimiliki oleh sekolah.

3)    Agar efektif, peragaan harus dilakukan secara berulang dan dalam kelompok yang kecil agar semua siswa mendapat kesempatan untuk memprhatikan dan memainkan peran.

5.      metoda bermain peran

a.       Gambaran Umum

Pengalaman sebagai guru dan penatar menunjukkan bahwa metoda pembelajaran bermain peran atau “role play” adalah metoda yang sangat efektif digunakan untuk mensimulasikan keadaan nyata.

b.      Keunggulan Metoda Bermain Peran

1)      Mampu melatih kompetensi siswa dalam melakukan kegiatan praktis yang mendekati keadaan yang sebenarnya (real situation) , sehingga sangat cocok digunakan dalam pelatihan pembekalan petugas atau pekerja.

2)      Metoda bermain peran yang dirancang secara cermat dan mendekati kgiatan yang sebenarnya serta dilaksanakan dengan serius akan menciptakan suasana belaja PAKEM.

3)      Jika suasana pembelajaran dilaksanakan secara serius dan mampu menghadirkan suasana yang mendekati keadaan sebenarnya, maka penggunaan metoda permainan peran sangat efektif dalam mengajarkan ranah afektif atau sikap.



c.       Kelemahan Metoda Bermain Peran

1)      Tidak semua guru menguasai kompetensi yang akan disimulasikan sehingga jika dipaksakan menerapkan metoda bermain peran, maka simulasi tidak mewakili kondisi nyata.

2)      Tidak semua guru memiliki kompetensi merancang kegiatan simulasi.

3)      Memerlukan persiapan yang matang serta membutuhkan banyak waktu dan sumberdaya lainnya.

4)      Jika scenario pembelajaran tidak dirancang dengan cermat dan tidak dilaksanakan dengan serius justru akan menjadi kegiatan yang sis-sia dan perubahan dalam ketiga ranah perilaku tidak akan tercapai.

5)      Bisa terjadi demotivasi dalam diri siswa yang kurang berperan dalam kegiatan tersebut atau memainkan peran yang kurang disukainya.

6)      Jika waktu terbatas , tidak seluruh scenario pembelajaran dapat dituntaskan sehingga tidak semua kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa dapat tercapai.



6.      metoda pembelajaran praktek

a.       Gambaran umum

Terutama dalam pendidikan kejuruan, pendidikan profesi, dan diklat (pendidikan dan pelatihan) keterampilan perlu dilakukan pengajaran praktek. Pengajaran praktek ditinjau dari lokasi pembelajarannya dapat dibedakan atas : pengajaran praktek di bengkel atau labiratorium  dan pengajaran praktek di lapangan atau lokasi pekerjaan. 

b.      Keunggulan Metoda Pembelajaran Praktek

1)      Diperolehnya perubahan perilaku ranah psikomotor dalam bentuk ketermpilan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tuntunan profesinya  kelak.

2)      Mempermudah dan memperdalam pemahaman tentang berbagai teori yang terkait denangn praktek yang sedang dikerjakannya.

3)      Meningkatkan motivasi dan gairah belajar siswa karena pekerjaan yang dilakukan memberikan tantangan baru baginya

4)      Meningkatkan k.eprcayaan diri siswa tentang profesionalisme yang dimilikinya.



c.       Kelemahan Metoda Pembelajaran Praktek

1)      Memerlukan persiapan yang matang meliputi kegiatan dan peralatan yang diperlukan.

2)      Siswa memberikan waktu yang relative lama untuk mencapai kompetensi standar yang diperlukan dilapangan kerja sebenarnya.

3)      Memerlukan biaya yang tinggi untuk pengadaan bahan dan peralatan praktek.

4)      Membutuhkan biaya yang tinggi untuk pengoperasian serta pemeliharaan peralatan praktek.

5)      Memerlukan guru yang benar-benar terampil dalam melakukan pekerjaan yang akan dipraktekkan oleh siswa.

6)      Tingginya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja mengingat siswa belum berpengalaman dan belum terampil dalam menggunakan peralatan.


Unsur-Unsur Yang Terlibat Dalam Pembelajaran

Rencana pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Briggs (1974) hendaknya mengandung tiga komponen yang di sebut anchor point, yaitu: 1) tujuan pengajaran; 2) materi pelajaran/bahan ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan pengalaman belajar; dan 3) evaluasi keberhasilan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kenneth D.Moore ( 2001:126 ) bahwa komposisi format rencana pembelajaran meliputi komponen:

1.      Tujuan

2.      Materi

3.      Kegiatan belajar mengajar

4.      Media dan sumber belajar

5.      Metode

6.      Evaluasi

1)       Tujuan
Tujuan merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan pembelajaran. Tidak ada suatu pembelajaran yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal itu merupakan suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan arah, target akhir dan prosedur yang dilakukan.
Tujuan mempunyai jenjang dari yang luas atau umum sampai kepada yang sempit/khusus. Semua tujuan itu berhubungan antara satu dengan yang lainnya, dan tujuan di atasnya. Bila tujuan terendah tidak tercapai, maka tujuan di atasnya tidak tercapai pula. Hal ini disebabkan pula tujuan itu beriktnya merupakan turunan dari tujuan sebelumnya. Oleh karena iu, aspek tujuan pembelajaran merupakan yang paling utama, yang harus di rumuskan secara jelas dan spesifik karena menentukan arah.
Tujuan-tujuan pembelajaran harus berpusat pada perubahan perilaku siswa yang di inginkan, dan karenanya harus di rumuskan secara operasional, dapat diukur dan dapat diamati ketercapaiannya.
Salah satu sumbangan terbesar dari aliran psikologi behaviorisme terhadap pembelajaran bahwa pembelajaran seyogyanya memiliki tujuan. Gagasan perlunya tujuan dalam pembelajaran pertama kali dikemukakan oleh B.F. Skinner pada tahun 1950. Kemudian diikuti oleh Robert Mager pada tahun 1962 yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul Preparing Instruction Objective. Sejak pada tahun 1970 hingga sekarang penerapannya semakin meluas hampir di seluruh lembaga pendidikan di dunia, termasuk di Indonesia.
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Robert F. Mager (1962) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Henry Ellington (1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Sementara itu, Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran. Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam, tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa : (1) tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran; (2) tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Yang menarik untuk digarisbawahi yaitu dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel bahwa perumusan tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran seyogyanya dibuat secara tertulis (written plan).

Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu: (1) memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri; (2) memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; (3) membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran; (4) memudahkan guru mengadakan penilaian.

Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.

2)       Materi
      Materi pelajaran merupakan unsure belajar yang penting mendapam tperhatian oleh guru. Materi pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang” dikonsumsi” oleh siswa. Karena itu, penentuan materi pelajaran mesti berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, dalam hal ini adalah hasil-hasil yang diharapakan misalnya berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan pengalaman lainnya.

Materi pelajaran yang diterima siswa harus mampu merespons setiap perubahan dan mengantisipasi setiap perkembangan yang akan terjadi di masa depan.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dsb. (Ibu kota Negara RI adalah Jakart; Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945). Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu obyek (Contoh kursi adalah tempat duduk berkaki empat, ada sandaran dan lengan-lengannya).

Termasuk materi prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep yang menggambarkan “jika..maka….”, misalnya “Jika logam dipanasi maka akan memuai”, rumus menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.
Materi jenis prosedur adalah materi yang berkenaan dengan langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah mengoperasikan peralatan mikroskup, cara menyetel televisi. Materi jenis sikap (afektif) adalah materi yang berkenaan dengan sikap atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, semangat bekerja, dsb.
Untuk membantu memudahkan memahami keempat jenis materi pembelajaran aspek kognitif tersebut, perhatikan tabel di bawah ini.

Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar.

3)      Kegiatan belajar mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi dalam materi pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu siswalah yang lebih aktif bukan guru. keaktifan siswa tentu mencakup kegiatan fisik dan mental, individual dan kelompok. Oleh karena itu interaksi dikatakan maksimal bila terjadi antara guru dengan semua siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, siswa dengan materi pelajaran dan media pembelajaran, bahkan siswa dengan dirinya sendiri, namun tetap dalam kerangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan bersama.

Agar memperoleh hasil optimal, sebaiknya guru memperhatikan perbedaan individual siswa, baik aspek biologis, intelektual, dan psikologis. Ketiga aspek ini diharapkan memberikan informasi kepada guru, bahwa setiap siswa dapat mencapai prestasi belajar yang optimal, sekalipun dalam tempo yang berlainan.Guru harus mampu membangun suasana belajar yang kondusif sehingga siswa mampu belajar mandiri. Guru juga harus mampu menjadikan proses pembelajaran sebagai salah satu sumber yang penting dalam kegiatan eksplorasi.

4)      Media dan sumber belajar

Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.

Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar yang ada.

Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.

Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan teus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfungsi sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar mengajar.
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dawyer (1967) berpendapat bahwa belajar yang sempurna hanya dapat tercapai jika menggunakan bahan-bahan audio visual yang mendekati realitas.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana materi pelajaran terdapat. Menurut Nasution (2000) sumber belajar dapat berasal dari masyarakat dan kebudayaannya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan siswa. Pemanfaantan sumber-sumber belajar tersebut tergantung pada kreatifitas guru, waktu, biaya serta kebijakan-kebijakan lainnya. Roestiyah N.K. (1989) mengatakan bahwa sumber-sumber belajar itu adalah: Manusia (dalam keluarga, sekolah dan masyarakat);
Buku/perpustakaan;Media massa(majalah, surat kabar, radio, tv dan lain-lain);
Lingkungan alam, social dan lain-lain; Alat pelajaran (buku pelajaran, peta, gambar, kaset, tape, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain); Museum (tempat penyimpanan benda-benda kuno).

5)      Metode
      Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.

      Metode belajar yang mampu membangkitkan motif, minat atau gairah belajar murid dan menjamin perkembangan kegiatan kepribadian murid adalah metode diskusi.
Metode diskusi merupakan suatu cara mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pertanyaan atau problem. Di mana para anggota diskusi dengan jujur berusaha mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama. Dalam metode diskusi guru dapat membimbing dan mendidik siswa untuk hidup dalam suasana yang penuh tanggung jawab, msetiap orang yang berbicara atau mengemukakan pendapat harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat diperanggung-jawabkan. Jadi bukan omong kosong, juga bukan untuk menghasut atau mengacau suasana. Menghormati pendapat orang lain, menerima pendapat yang enar dan menolak pendapatb yang salah adalah ciri dari metode yang dapat dighunakan untuk mendidik siswa berjiwa demokrasi dan melatih kemampuan berbicara siswa.
Agar suasana belajar siswa aktif dapat tercapai, maka diskusi dapat menggunakan variasi model-model pembelajaran menarik dan memotivasi siswa. Dari sekan banyak model pembelajaran yang ada, model pembelajaran Zigsaw cocok untuk digunakan dalam metode diskusi. Model pembelajaran Zigsaw membantu murid untuk mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus siswa mampu menjadi nara sumber bagi satu sama yang lain.
Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dan materi yang baik belum tentu memberikan hasil yang baik tanpa memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran.

      Metode, adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi guru (metode mengajar) maupun bagi siswa (metode belajar). Makin baik metode yang dipakai, makin efektif pula pencapaian tujuan (Winamo Surakhmad). Kadang-kadang metode juga dibedakan dengan teknik. Metode bersifat prosedural, sedangkan teknik lebih bersifat implementatif. Maksudnya merupakan pelaksanaan apa yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk mencapai tujuan. Contoh: Guru A dengan guru B sama-sama menggunakan metode ceramah. Keduanya telah mengetahui bagaimana prosedur pelaksanaan metode ceramah yang efektif, tetapi hasilnya guru A berbeda dengan guru B karena teknik pelaksanaannya yang berbeda. Jadi tiap guru mungakui mempunyai teknik yang berbeda dalam melaksanakan metode yang sama.

6)      Evaluasi
      Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menetukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan criteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan.

      Berdasarkan pengertian ini, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, yaitu:
Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Membahas tentang evaluasi berarti mempelajari bagaimana proses pemberian pertimbangan mengenai kualitas sesuatu. Gambaran kualitas yang dimaksud merupakan konsekuensi logis dari proses evaluasi yang dilakukan. Poses tersebut tentu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dalam arti terencana, sesuai dengan prosedur dan prinsip serta dilakukan secara terus menerus.
      Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang berkenaan dengan nilai dan arti. S. Hamid Hasan (1988) secara tegas membedakan kedua istilah tersebut sebagai berikut: Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan pertimbangannya mengenai evaluan tanpa menghubungkannya dengan sesuatu yang bersifat dari luar. Jadi, pertimbangan yang diberikan sepenuhnya berdasarkan apa evaluan itu sendiri…. Sedangkan arti, berhubungan dengan posisi dan peranan evaluan dalam suatu konteks tertentu…. Tentun saja kegiatan evaluasi yang komprehensif adalah yang meliputi baik proses pemberian keputusan tentang nilai dan proses keputusan tentang arti, tetapi hal ini tidak berarti bahwa suatu kegiatan evaluasi harus selalu meliputi keduanya.
Pemberian nilai dan arti ini dalam bahasa yang dipergunakan Scriven (1967) adalah formatif dan sumatif. Jika formatif dan sumatif merupakan fungsi evaluasi, maka nilai dan arti adalah hasil kegiatan yang dilakukan oleh evalusi.

      Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement). Pemberian pertimbangna ini pada dasarnya merupakan konsep dasar evaluasi. Melalui pertimbangan inilah ditentukan nilai dan arti/ makna (worth and merit) dari sesuatu yang sedang di evaluasi. Tanpa pemberian pertimbangan, suatu kegiatan bukanlah termasuk kategori kegiatan evaluasi.

      Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan criteria tertentu. Tanpa criteria yang jelas, pertimbangan nilai dan arti yang diberikan bukanlah suatu proses yang dapat diklasifikasikan sebagai evaluasi. Evaluasi menurut Wand dan Brown (dalam Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, 2007), evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Rumusan yang bersifat operasional di kemukakan Roestyah (1989) bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya mengenai kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa guna mendorong atau mengembangkan kemampuan belajar.

      Aspek evaluasi merupakan aspek yang penting, yang berguna untuk mengukur dan menilai seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai atau hingga mana terdapat kemajuan belajar siswa, dan bagaimana tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Apakah tujuan yang telah dirumuskan dapat di capai atau tidak, apakah materi yang telah diberikan dapat dikuasai atau tidak, dan apakah penggunaan metode dan alat pembelajaran tepat atau tidak.

      Guru harus melakukan evaluasi terhadap hasil tes dan menetapkan standar keberhasilan. Sebagai contoh, jika semua siswa sudah menguasai suatu kompetensi dasar, maka pelajaran dapat dilanjutkan dengan materi berikutnya, dengan catatan guru memberikan perbaikan (remidial) kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan, dan pengayaan bagi yang sudah. Evaluasi terhadap hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam menguasai kompetensi dasar. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui kompetensi dasar, materi, atau indicator yang belum mencapai ketuntasan. Dengan mengevaluasi hasil belajar, guru akan mendapatkan manfaat yang besar untuk melakukan program perbaikan yang tepat. Jika ditemukan sebagian siswa gagal, perlu dikaji kembali apakah instrument penilaiannya terlalu sulit, apakah instrument penilaiannya sudah sesuai dengan indikatornya, ataukah cara pembelajarannya (metode, media, teknik) yang digunakan kurang tepat.


Puisi | 10 Puisi Karya W S Rendra

1.    Sajak Rajawali

sebuah sangkar besi
tidak bisa mengubah rajawali
menjadi seekor burung nuri

rajawali adalah pacar langit
dan di dalam sangkar besi
rajawali merasa pasti
bahwa langit akan selalu menanti

langit tanpa rajawali
adalah keluasan dan kebebasan tanpa sukma
tujuh langit, tujuh rajawali
tujuh cakrawala, tujuh pengembara

rajawali terbang tinggi memasuki sepi
memandang dunia
rajawali di sangkar besi
duduk bertapa
mengolah hidupnya

hidup adalah merjan-merjan kemungkinan
yang terjadi dari keringat matahari
tanpa kemantapan hati rajawali
mata kita hanya melihat matamorgana

rajawali terbang tinggi
membela langit dengan setia
dan ia akan mematuk kedua matamu
wahai, kamu, pencemar langit yang durhaka

2.    Tuhan, Aku Cinta Padamu

Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal

Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar

Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi

Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah

Tuhan, aku cinta padamu

3.    Lagu Seorang Gerilya

Engkau melayang jauh, kekasihku.
Engkau mandi cahaya matahari.
Aku di sini memandangmu,
menyandang senapan, berbendera pusaka.
Di antara pohon-pohon pisang di kampung kita yang berdebu,
engkau berkudung selendang katun di kepalamu.
Engkau menjadi suatu keindahan,
sementara dari jauh
resimen tank penindas terdengar menderu.
Malam bermandi cahaya matahari,
kehijauan menyelimuti medan perang yang membara.
Di dalam hujan tembakan mortir, kekasihku,
engkau menjadi pelangi yang agung dan syahdu
Peluruku habis
dan darah muncrat dari dadaku.
Maka di saat seperti itu
kamu menyanyikan lagu-lagu perjuangan
bersama kakek-kakekku yang telah gugur
di dalam berjuang membela rakyat jelata


4.    Nota Bene : Aku Kangen

Lunglai - ganas karena bahagia dan sedih, indah dan gigih cinta kita di dunia yang fana. Nyawamu dan nyawaku dijodohkan langit, dan anak kita akan lahir di cakrawala.
Ada pun mata kita akan terus bertatapan hingga berabad-abad lamanya.

Juwitaku yang cakap meskipun tanpa dandanan untukmu hidupku terbuka.
Warna-warna kehidupan berpendar-pendar menakjubkan Isyarat-isyarat getaran ajaib menggerakkan penaku. Tanpa sekejap pun luput dari kenangan padamu
aku bergerak menulis pamplet, mempertahankan kehidupan.

5.    Gerilya

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling di jalan
Angin tergantung
terkecap pahitnya tembakau
bendungan keluh dan bencana
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan
Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari muda
melepas kesumatnya
Gadis berjalan di subuh merah
dengan sayur-mayur di punggung
melihatnya pertama
Ia beri jeritan manis
dan duka daun wortel
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan
Orang-orang kampung mengenalnya
anak janda berambut ombak
ditimba air bergantang-gantang
disiram atas tubuhnya
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan
Lewat gardu Belanda dengan berani
berlindung warna malam
sendiri masuk kota
ingin ikut ngubur ibunya

6.    Sajak Matahari

Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.
Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin !
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.
Matahri adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia !


7.    Sajak Widuri Untuk Joki Tobing
Debu mengepul mengolah wajah tukang-tukang parkir.
Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba.
Orang-orang miskin menentang kemelaratan.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu,
kerna wajahmu muncul dalam mimpiku.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu
karena terlibat aku di dalam napasmu.
Dari bis kota ke bis kota
kamu memburuku.
Kita duduk bersandingan,
menyaksikan hidup yang kumal.
Dan perlahan tersirap darah kita,
melihat sekuntum bunga telah mekar,
dari puingan masa yang putus asa.
8.    Hai, Kamu !
Luka-luka di dalam lembaga,
intaian keangkuhan kekerdilan jiwa, noda di dalam pergaulan antar manusia, duduk di dalam kemacetan angan-angan.
Aku berontak dengan memandang cakrawala.
Jari-jari waktu menggamitku. Aku menyimak kepada arus kali. Lagu margasatwa agak mereda.
Indahnya ketenangan turun ke hatiku.
Lepas sudah himpitan-himpitan yang mengekangku.

9.    Sajak Bulan Purnama

Bulan terbit dari lautan.
Rambutnya yang tergerai ia kibaskan. Dan menjelang malam,
wajahnya yang bundar,
menyinari gubug-gubug kaum gelandangan kota Jakarta.
Langit sangat cerah.
Para pencuri bermain gitar.
dan kaum pelacur naik penghasilannya. Malam yang permai
anugerah bagi sopir taksi. Pertanda nasib baik
bagi tukang kopi di kaki lima.

Bulan purnama duduk di sanggul babu. Dan cahayanya yang kemilau
membuat tuannya gemetaran.

“kemari, kamu !” kata tuannya
“Tidak, tuan, aku takut nyonya !”

Karena sudah penasaran, oleh cahaya rembulan,
maka tuannya bertindak masuk dapur dan langsung menerkamnya

Bulan purnama raya masuk ke perut babu. Lalu naik ke ubun-ubun
menjadi mimpi yang gemilang.
Menjelang pukul dua, rembulan turun di jalan raya, dengan rok satin putih,
dan parfum yang tajam baunya.
Ia disambar petugas keamanan, lalu disuguhkan pada tamu negara yang haus akan hiburan.
10.    Lagu Serdadu
Kami masuk serdadu dan dapat senapang
ibu kami nangis tapi elang toh harus terbang
Yoho, darah kami campur arak!
Yoho, mimpi kami patung-patung dari perak
Nenek cerita pulau-pulau kita indah sekali
Wahai, tanah yang baik untuk mati
Dan kalau ku telentang dengan pelor timah cukilah ia bagi puteraku di rumah

Puisi | 10 Puisi Karya Sanusi Pane

1.    Dibawa Gelombang

Alun membawa bidukku perlahan
Dalam kesunyian malam waktu
Tidak berpawang tidak berkawan
Entah kemana aku tak tahu

Jauh di atas bintang kemilau
Seperti sudah berabad-abad
Dengan damai mereka meninjau
Kehidupan bumi yang kecil amat

Aku bernyanyi dengan suara
Seperti bisikan angin di daun
Suaraku hilang dalam udara
Dalam laut yang beralun-alun

Alun membawa bidukku perlahan
Dalam kesunyian malam waktu
Tidak berpawang tidak berkawan
Entah kemana aku tak tahu

2.    Di Lereng Salak

Gunung berleret, mulanya hijau,
      Lenyap membisu jauh di sana.
      Padi menguning bagai kencana,
Sampai di lereng redam berkilau.

Sebelah Selatan dapat ditinjau
      Sebagian kecil Lautan Hindia
      Laksana tasik dipandang dia
Di bawah perak membiru silau.

Di rumput halus bagai beledu,
      Aku guling memandang s’orang,
            Bagai minum keindahan alam.

Teringat kota aku tersedu;
      Takut kembali ke tempat orang,
            Tak mengenal perasaan dalam.



3.    Candi

Engkau menahan empasan kala,
Tinggal berdiri indah permai,
Tidak mengabaikan serangan segala,
Megah kuat tidak terperai.

Engkau berita waktu yang lalu,
Masa Hindia masyhur maju,
Dilayan putra bangsawan kalbu,
Dijunjung tinggi penaka ratu.

Aku memandang suka dan duka
Berganti-ganti di dalam hati,
Terkenang dulu dan waktu nanti.

Apa gerangan masa di muka
Jadi bangsa yang kucinta ini?
Adakah tanda megah kembali?

4.    Menanti Kata

Aku duduk diam semata,
      Membuat batin hening tenang,
Menanti-nanti timbul kata
      Dari dalam, bercaya terang.

Hendak direka jadi karangan
      Tidak terbanding dengan indahnya,
Akan diberi kepada tunangan,
      Penunjuk betapa cinta besarnya.

Berapa datang, semua masih
      Tidak sepadan dengan kekasih,
      Tidak sampai indah permainya.

Akh, ratuku, pabila gerangan
      Mendapat kata yang sepadan
      Dengan cantik paras adinda.







5.    Menumbuk Padi

Dalam caya bulan purnama,
Anak dara menumbuk padi,
Alu arah lesung bersama,
Naik turun berganti-ganti.

Badan ramping tunduk berdiri
Dengan gerak manis selalu,
Muka cantik berseri-seri;
Berat kerja mengangkat alu.

Datang berombak suara salung,
Cinta berahi cinta kandung,
Hendak mengambil hati perawan.

Sebentar berhenti anak dara
Menumbuk padi, mendengar suara,
Tersenyum simpul memandang kawan

6.    Kematian Anak

Bagai mengambil mutia bagus
      Dari indungnya, bersukacita,
Datang malaikat, perbadan halus,
      Memetik jiwa anak tercinta.

Dibawa gaib ke dalam surga,
      Disuruh bermain di taman sari,
Di tengah bunga antakesuma
      Bersukaria sepanjang hari.

Siapa gerangan jadi cemburu
Dari lumpur terpungut mutu
      Dengan menangis sebagai ini?

Bukan anak yang jadi tangisan,
Ia meratap, iba kasihan
      Kepada badan diri sendiri.







7.    Air Mancur

Air mancur jatuh kuat keras,
Berdebar deru ke atas batu,
Bersimbah buih putih selalu,
Mengalir terus teramat deras.

Keras deras, bersorak berseru,
Mendesah desing, berdengung deruh
Air mengalir membawa batu,
Menggulung-gulung dengan gemuruh.

Gemuruh guntur di tengah rimba
Membuat terasa hening tenang
Di dalam hutan bertambah terang.

Ditekannya berat dasar jiwa,
Dibuatnya hati rindu dendam,
Tetapi tujuan hanya kelam.

8.    Sajak

Di mana harga karangan sajak,
      Bukanlah dalam maksud isinya,
Dalam bentuk, kata nan rancak
      Dicari timbang dengan pilihnya

Tanya pertama keluar di hati,
      Setelah sajak dibaca tamat,
Sehingga mana tersebut sakti,
      Mengikat diri di dalam hikmat.

Rasa bujangga waktu menyusun
Kata yang datang berduyun-duyun
      Dari dalam, bukan nan dicari,

Harus kembali dalam pembaca,
Sebagai bayang di muka kaca,
      Harus bergoncang hati nurani.







9.    Teratai
Kepada Ki Hajar Dewantoro
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri Laksmi mengarang
Biarpun dia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teruslah O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau pun turut menjaga zaman





























10.     Pagi
Pagi telah tiba, sinar matahari
Memancar dari belakang gunung,
Menerangi bumi, yang tadi dirundung
Malam, yang sekarang sudahlah lari.
Alam bersuka ria, gelak tersenyum,
Berseri-seri, dipeluk si raja siang.
Duka nestapa sudah diganti riang,
Sebab Sinar Bahagia datang mencium.
Mari, O Jiwa, yang meratap selalu
Dalam rumahmu, turutlah daku.
Apa guna menangisi waktu yang silam?
Mari, bersuka ria, bercengkerema
Dengan alam, dengan sinar bersama-sama,
Di bawah langit yang seperti nilam.

Puisi | 10 Puisi Karya Chaeril Anwar

1.    AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu-sedan itu
Aku ini binatang jalan
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
2.    PRAJURIT JAGA MALAM

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !

3.    DIPONEGORO

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

4.    MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang

5.    PENERIMAAN

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.




6.    HAMPA

kepada sri

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

7.    DOA

kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling



8.    MALAM DI PEGUNUNGAN

Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!

9.    SAJAK PUTIH

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...

10.    DERAI DERAI CEMARA

cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

Fatin For You | Full Album 2013



image.jpg
Track List

01. Fatin - Aku Memilih Setia.mp3


02. Fatin - Dalam Lukaku Masih Setia.mp3


03. Fatin - Jangan Kau Bohong.mp3


04. Fatin - Saat Ku Gelap Saat Ku Remang.mp3


05. Fatin - Dia Dia Dia.mp3


06. Fatin - Kaulah Kamuku.mp3


07. Fatin - Hold Me.mp3


08. Fatin - Goodbye.mp3


09. Fatin - Semua Tentangmu.mp3


10. Fatin - Mengenangmu Mengingatmu.mp3


11. Fatin - Sadar Dibatas Sabar.mp3


12. Fatin - Cahaya Di Langit Itu.mp3


Download

Facebook | Cara Manual Download Photo Facebook Satu Album Sekaligus


Peralatan
1. Ms Word
2. Notepad
3. IDM

Langkah-langkah
* Buka album photo yang akan di download, dan Usahakan Sampai Semuanya kebuka.
* Klik Kanan Diluar Area Photo dan Pilih View Page Info
* Klik tab Media
* Copy Semua alamat ayang ada pada kolom adress dan paste pada ms Word untuk di edit


* Perhatikan alamat dibawah ini, liat yang berwarna biru.


https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/p206x206/526324_10151815870347164_275175117_n.jpg
https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/p206x206/15648_10151809411037164_1612661955_n.jpg
https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/p206x206/1005237_10151809333527164_1817411785_n.jpg

Terlihat /p206x206 merupakan ukuran thumbnail yang terlihat pada album photo. jika kita ingin mendapat ukuran aslinya maka /p206x206 kita hapus. Alamat yang ada /p206x206 merupakan alamat photo yang kita cari, yang bentuknya lain abaikan saja

* Gunakan Fungsi Replace pada Ms word Unruk Menghapus semua  /p206x206 tersebut.
* Copy Paste alamat yang telah di edit ke Notepad
* Simpan
* Buka IDM, Klik Tab Task, Import - From Text File, ok
* Setelah alamat photo terpasang di IDM, Klik Start Queue - Start main Download Queue
* Tunggu dan selesai


Repot Juga sih Tapi Lumayan.