Media Pembelajaran Dan Jenis-Jenisnya

A.    PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kata media berasal dari bentuk jamakkata medium yang secara harfiah artinya perantara atau pengantar. Gagne (2006: 14) mengemukakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Istilah media dalam bidang pembelajaran disebut juga media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar siswa, hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 2) tentang pemanfaatan media pengajaran dalam proses belajar siswa, sebagai berikut:
•    Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
•    Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
•    Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal  melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam pelajaran.
•    Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang efektif dan efisien. Pada proses belajar mengajar guru harus mempunyai keahlian dalam menggunakan berbagai macam media pembelajaran, terutama media yang digunakan dalam proses mengajarnya, sehingga materi ataupun pesan yang disampaikan akan tersalurkan dengan baik pula.

B.    CIRI-CIRI MEDIA PEMBELAJARAN
Ciri-ciri umum media pembelajaran
1.    Media pembelajaran identik dengan alat peraga langsung dan tidak langsung.
2.    Media pembelajaran digunakan dlm proses komunikasi instruksional.
3.    Media pembelajaran merupakan alat yg efektif dalam instruksional.
4.    Media pembelajaran memiliki muatan normatif bagi kepentingan pendidikan.
5.    Media pembelajaran erat kaitannya dgn metode mengajar khususnya maupun komponen-komponen sistem instruksional lainnya.
6.    Sumber belajar dikatakan alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya se bagai alat bantu saja.
7.    Dikatakan media jika ia merupakan bagian integral dari seluruh kegiatan belajar & ada pembagian tanggung jawab antara guru & sumber lain.
8.    Dengan demikian perbedaan antara media dan alat peraga terletak pada fungsinya bukan pada substansinya.

Ciri-ciri khusus media pembelajaran
Ciri-ciri khusus media pembelajaran berbeda menurut tujuan dan pengelompokanya. Ciri-ciri media dapat di lihat menurut kemampuanya membangkitkan rangsangan pada indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Maka ciri-ciri umum media pembelajaran adalah bahwa media itu dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera. Di samping itu ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasaranya, dan kontrol oleh pemakai.
Tiap-tiap media mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh pemakainya. Dalam memilih media, orang perlu memperhatikan tiga hal, yaitu :
1.    Kejelasan maksud dan tujuan pemelihian tersebut
2.    Sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih
3.    Adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan akan adanya alternatif-alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan.
Gerald dan Ely (Arsyad, 2004 : 12) mengemukakan tiga ciri media  yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dalam pembelajaran, yang dapat dilakukan media dalam membantu seorang guru menjelaskan atau menerangkan sebuah materi pelajaran. Ciri-ciri tersebut adalah :
a.    Ciri Fiksatif (fixatife property)
Ciri ini mendiskripsikan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Suatu peristiwa atau obyek dapat diurut dan disusun secara sistematis dan kronologis melaui media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu obyek yang telah diambil gambarnya  (direkam) dengan menggunakan kamera atau video kamera dapat direproduksi (dibuat ulang) dengan mudah kapan saja dibutuhkan. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau obyek yang terjadi pada suatu waktu tertentu dapat ditransportasikan tanpa mengenal waktu, karena telah diabadikan melalui rekaman.

Ciri-ciri yang sangat penting bagi guru adalah karena kejadian-kejadian atau obyek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadianaya hanya sekali  (dalam satu dekade atau satu abad) dapat diabadikan dan disusun kembali untuk keperluan suatu pengajaran, gerhana matahari, atau gunung meletus misalnya. Prosedur laboratorium yang rumit dapat direkam dan  diatur untuk kemudian direproduksi kembali ketika dibutuhkan untuk kepentingan pengajaran.  Begitu pula kegiatan peserta didik dapat diabadikan dan direkam untuk kemudian dilakukan proses evaluasi baik oleh peserta didik sendiri secara perorangan maupun secara kelompok.
b.    Ciri Manipulatif (manipulatif property)
Mengubah suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kembali kepada peserta didik dalam waktu yang singkat dengan teknik pengambilan gambar. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu  (metamorfosis kupu-kupu) dapat dipercepat dengan tehnik rekaman fotografi.  Disamping dapat dipercepat suatu kejadian, suatu kejadian dapat juga diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil sustu rekaman video, dengan memanfaatkan fasilitas yang ada pada video. Misalnya reaksi kimia atau untuk mengetahui kebenaran terjadinya pelanggaran dalam suatu permainan sepak bola dapat diamati melalui bantuan kemampuan manipulatif dari media. Demikian pula suatu aksi atau suatu gerakan dapat direkam dengan foto kamera agar bisa diamati atau sekedar dilihat saja.
Pada rekaman gambar hidup seperti film kejadian dapat diputar mundur. Media (rekaman video atau audio) dapat diedit sehingga guru hanya menampilkan bagian-bagian inti atau bagian utama dari keterangan atau kejadian yang sedang dijelaskan oleh guru kepada peserta didiknya, sedangkan bagian-bagian yang tidak begitu diperlukan dapat dipotong atau dilewati dengan menggunakan fasilitas yang ada pada media yang merupakan hasil dari tekhnologi mutakhir.
Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan keseriusan dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan  dalam memanipulasi isi yang ada pada media, semisal jika terjadi kesalahan pemotongan suatu kejadian dalam rekaman video bisa jadi akan menimbulkan salah penafsiran bagi peserta didik yang sedang mendapat tugas untuk melakukan pengamatan terhadap isi dari rekaman video tersebut.
Memanipulasi atau mengubah suatu kejadian atau obyek tertentu dengan memanfaatkan atau dengan cara mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu. Semisal proses penanaman gandum hingga masa panen tiba, kemudian gandum diolah menjadi tepung sebagai bahan baku untuk membuat roti dapat disajikan secara singkat dalam suatu rekaman. Sehingga memiliki nilai efisiensi yang tinggi dan tentunya juga sangat efektif, karena mengamati suatu hal yang nampak tentunya tidak sesulit mengamati hal abstrak.   
c.    Ciri Distributif (distributif property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau suatu informasi untuk ditransformasikan melalui ruangan dan secara bersamaan disajikan kepada peserta didik. Dewasa ini distribusi  media tidak terbatas pada satu kelas saja, atau dalam satu lingkup sekolah saja, akan tetapi media pembelajaran seperti kaset rekaman, video, atau disket komputer bisa didistribusikan kemana saja sesuai dengan kebutuhan. Karena media seperti itu merupakan media praktis dengan bobot ringan dan ukurannya juga tidak besar, sehingga ada kemudahan untuk mendistribusikannya ke daerah terpencil sekalipun, tinggal ada atau tidak peralatan pendukung yang digunakan untuk mengoperasikan media tersebut.
Sebuah informasi atau suatu kejadian  yang direkam dalam suatu waktu, bisa diproduksi ulang beberapa kali dan siap untuk digunakan secara bersamaan meskipun dalam tempat yang terpisah. Semisal proses perubahan katak mulai dari telur katak, kemudian berubah menjadi kecebong, dan akhirnya menjadi katak dewasa dapat direkam melalui handycam. Kemudian proses metamorfosa katak yang telah terekam melalui handycam ini dapat digandakan dan disebarluaskan ke seluruh pelosok sekolah yang ada di Indonsia misalnya untuk dijadikan sebagai media yang mempermudah seorang pendidik untuk menyampaikan pengetahuan tentang metamorfosa katak ini kepada para peserta didiknya. Dan informasi yang telah terekam ini juga tidak rusak hanya dalam sekali waktu pemakaian saja kecuali terjadi kerusakan tertentu yang disebabkan oleh hal-hal nonteknis, sehingga ketika diputar ulang dalam waktu dan ruang yang berbeda isinya akan tetap sama.

C.    JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk mengklasifikasikan media pembelajaran. Misalnya mengidentifikasi media pembelajaran berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu suara, visual, dan gerak. Berdasarkan tiga unsur pokok tersebut Bretz (Rahadi, 2003:21) mengklasifikasikan media ke dalam tujuh kelompok, yaitu: media audio, media cetak, media visual diam, media visual gerak, media audio semi gerak, media semi gerak, media audio visual diam, media audio visual gerak.
Anderson (Rahadi, 2003:21) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sebagai berikut:
NO    Golongan Media    Contoh dalam Pembelajaran
1.        Audio    Kaset tape recorder, cd audio, siaran radio, dan telepon atau telewicara.
2.        Cetak     Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar, dan makalah.
3.        Audi-cetak    Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4.        Proyeksi visual diam    Overhead Tranparansi (OHT) dan film bingkai (slide)
5.        Proyeksi audio visual diam    Film bingkai (slide) bersuara
6.    Visual gerak    Film bisu
7.    Audio visual gerak    Film gerak bersuara, VCD, dan televisi
8.    Obyek fisik    Benda nyata, model, spesimen
9.    Manusia dan lingkungan     Guru, Budayawan, Ekonom, Pustakawan, laboratorium, kebun binatang, cagar alam, sungai, hutan, sawah, dan lautan
10.    Komputer     CAI (pembelajaran berbantuan komputer) dan CBI (pembelajaran berbasis komputer)

Klasifikasi berbagai macam media berdasarkan perkembangan teknologi menurut Seel dan Glasgow (Arsyad, 2004: 33) dibagi ke dalam dua kategori luas yaitu: pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir:
a.    Pilihan Media Tradisional:
1.    Visual diam yang diproyeksikan seperti: proyeksi opaque (tidak tembus pandang), proyeksi overhead, slides, filmstrips.
2.    Visual yang tidak diproyeksikan seperti: gambar dan poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papn info, papan-bulu.
3.    Audio seperti rekaman piringan, pita kaset, reel, catridge.
4.    Penyajian multimedia, slide plus suara (tape), multi-image.
5.    Visual dinamis yang diproyeksikan seperti film, televisi, video.
6.    Cetak seperti buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah berkala, lembaran lepas (hand out), koran.
7.    Permainan seperti teka-teki, simulasi, permainan papan.
8.    Realita seperti model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka)

b.    Pilihan Media Teknologi Mutakhir
1.    Media berbasis telekomunikasi seperti telekonferen dan kuliah jarak jauh.
2.    Media berbasis mikroposesor seperti computer-assisted instruction, permainan komputer, sistem tutor inteligen, interaktif, hypermedia, compact (video) disc.
Dari beberapa pengelompokan media tersebut dapat kita ketahui bahwa belum ada media yang mencakup segala aspek, terlebih bagi media yang dimanfaatkan untuk memudahkan penyampaian pesan atau informasi pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar atau sering disebut dengan media pembelajaran. Media pembelajaran yang ada dibuat dan disajikan atas dasar kepentingan-kepentingan tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar